This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 30 Juli 2013

BAGIAN – BAGIAN UTAMA MOTOR BAKAR (BAGIAN YANG DIAM ( STATIS))


  1. Tutup Kepala Silinder ( Cylinder Head Cover )
Fungsi :
Ø    Untuk melindungi mekanisme katup yang selalu bergerak
Ø    Untuk melindungi minyak pelumas agar tidak menyiprat keluar sewaktu melumasi mekanisme katup
Bahan : paduan besi dan alumunium

  1. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
§     Kontruksinya
Kepala silinder (cylinder head) ditempatkan  di bagian atas silinder. Pada bagian bawah silinder terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang tinggi selama engine bekerja. Oleh sebab itu umumnya kepala silinder dibuat dari besi tuang.
Akhir-akhir ini banyak engine yang kepala silindernya terbuaat dari paduan aluminium. Kepala silinder yang terbuat dari  paduan Aluminium memiliki kemampuan pendingin lebih besar di Banding dengan yang terbuat dari besi tuang. Pada kepala silinder dilengkapi dengan mantel pendingin yang di aliri air pendingin yang datang dari blok silinder untuk mendingin kan busi dan katup-katup.
§     Fungsi :
Ø    Sebagai tutup silinder
Ø    Bersama – sama silinder dan kepala torak membentuk ruang bakar
Ø    Tempat kedudukan katup
Ø    Tempat kedudukan poros nok 
Ø    Tempat dudukan saluran masuk dan saluran buang
Ø    Tempat pemasangan busi pada motor Otto, dan injektor pada motor Diesel
Bahan : Besi  tuang/ padun besi pada alumunium
Cara pembutan : di–cor atau di-tuang

  1. Blok Silinder ( Cylinder Block )
·         Kontruksi
Blok silinder merupakan inti dari pada engine, yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan alumunium. Seperti kita ketahui, bahwa alumunium ringan dan meradiasikan  panas yang lebih efesiens di bandingkan dengan besi tuang. Blok silinder di lengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan  kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang  tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak  Turun- naik. Silinder- silinder di tutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin  oleh gasket  kepala silinder yang letaknya  antara blok silinder dan kepala silinder. Crankcase terpasang di bagian bawah blok silinder dan poros enkol dan bak oil termasuk dalam crankcase. Poros blok silinder juga diletakan dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV ( over head valve ). Pada  engine yang moderen poros nok berada di dalam kepala silinder.
Silinder- silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket ) untuk membentu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperi tester, alternator, pompa bensin, distri butor di pasangkan pada bagian samping blok silinder.

·                     Fungsi :
Ø    Tempat pemikul beban bagian - bagian  motor yang lainnya
Ø    Tempat kedudukan silinder
Ø    Tempat keduukan poros engkol dan poros nok
Ø    Tempat saluran minyak pelumas
Ø    Tempat saluran air pandingin
Ø    Tempat saluran bilas untuk motor 2 langkah
Bahan : Besi Tuang dan Paduan Besi - Alumunium
Cara Pembuatan : dicor / dituang
Blok silinder harus memenuhi persyaratan
Ø     Kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan elatisitas pada bentuknya
Ø     Ringan dan kuat
Ø     Konstruksi blok dan silinder harus memperoleh pendinginan yang merata
Ø     Pemuaian panas harus sesuai dengan bagian-bagian yang terpasang pada blok tersebut (misal poros engkol, kepala silinder).
·                     Sifat Bahan Besi Tuang
a.                   Keuntungan :
Ø  Tahan terhadap tekanan
Ø  Tahan terhadap temperatur tinggi
Ø  Dapat meredam getaran
Ø  Lebih murah harganya

b.                  Kerugian
Ø  Untuk ukuran yang sama lebih berat
Ø  Mudah retak bila terjadi perubahan secara drastis

·                     Sifat Bahan Paduan Besi Alumunium
a.                   Keuntungan
Ø  Utuk ukuran yang sama lebih ringan
Ø  Menambah panas radiasi
Ø  Tidak mudah retak
Ø  motor mudah duhidupkan

b.                  Kerugian :
Ø  Mudah memuai
Ø  Jika pengencangan baud tidak merata, akan terjadi kebengkokan
Ø  Mahal harganya

·                     Pada Blok Silinder ( Cylinder Block ) Terdapat :
Ø    Silinder
Silinder adalah bagian yang mmindahkan tenaga panas ke tenaga mekanik dan untuk tujuaan ini torak menunjukan naik memadatkan gas. Untuk memperoleh tenaga mesin sebesar mungkin, di usahakan tidak terdapat kebocoran-kebocoran pada gas-gas yang terbakar diantara torak dan silinder, juga gesekan dan keausan diushakan sekecil mungkin, dengan adanya gerakan-gerakan meluncur
Bila engine digunakan dalam waktu yang cukup lama, dinding silinder akan menjadi sesikit aus, ini dapat diperbaiki dengan  mengebor kembali dinding-dinding silinder. Pekerjaan ini disebut mengebor kembali ( reboring ). Silinder-silinder yang telah dibor memerlukan pemakian torak dengan ukuran yang lebih besar ( oversize ), disebabkan bertambah besarnya diameter silinder.
Silinder harus memenuhi persyaratan
·                     Sifat luncur yang baik pada permukaan lurusnya dan tahan aus
·                     Kuat terhadap tekanan tinggi
·                     Tidak boleh mengalami perubahan bentuk akibat waktu pemakaian yang lama
·                     Konstruksi silinder harus memperoleh pendinginan yang merata
·                     Mudah dioverhoul atau diganti.
Ø    Pelapis Silinder ( cylinnder Line )
Bila dinding silinder yang terbuat dari cast iron, telah  menjadai aus, dan pengeboran tak mungkin dapat dilakukan, maka silinder masih dapat diperbaiki dengan jalan memasang pelapis silinder. 
Blok silinder terbuat dari paduaan aluminium dengan maksud mengurangi berat dan menambah panas radiasi, blok silinder yang terbuat dari cast iron pada pelapis silinder ini dapat dimasukan kedalam blok silinder. Keuntungan dari penggunaan pelapis  silinder, disebabakan bahan pelapis silinder mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap keausan, dan tidak memerlukan penggunaan torak oversize.

Terdapat 2 macam pelapis silinder
1.                  Pelapis silinder model basah ( wet type liner )
Silinder lengkap dapat diganti dengan pelapis selinder dan bagian luar pelapis silinder ini merupakan mantel pendingin, yang mana pelapis silinder ini menerimia pendinganan langsung.















2.                  Pelapis silinder model kering ( dry type liner )
Pelapis silinder ini dimasukan kedalam blok silinder, setelah terlebih dahulu diameter di cocokan dengan diameter luar pelapis silinder, dan pelapis silinder ini tidak berhubungan langsung dengan air pendingin. Tebal pelapis silinder 2 sampai 4.

Ø            Banyaknya Silinder
Engine ini dapat kita golongkan dari banyaknya silinder. Engine dengan silinder tunggal dan engine dengan silinder banyak. Pada umumya engine mobil dilengkapi lebih dari satu silindr, jumlah silinder ini dari 2 sampi 12. pada umumya jumlah silinder pada engine adalah genap, tetapi ada juga engine-engine khusus yang mempunyai silinder berjumlah ganjil.
Pada umumnya di bawah 1000 cc mempunyai 2 atu 4 silinder, dari 1000 cc sampai 1900 cc mempunyai 4 silinder, dari 2000 cc mempunyai 4 atau 6 silinder, dan dietas 2000 cc mempunyai 6 atau 8 silinder.

Ø            Susunan Silinder-Silinder          
Silinder-Silinder Tersusun Dalam Satu Garis Memanjang, Model V, Model Horizontal berlawanan letak toraknya dan model horizontal. Selinder terbagi menjadi beberapa susunan yaitu

 Model Satu Garis ( In- Line Type )
Silinder – silinder disusun lurus dalam satu garis pada suatu balok silinder, biasanya pada mesin - masin 4 silinder atau 6 silinder, yang mana silinder kesatunya dihitung dari bagian depan engine dan silinder berikutnya disebut silinder no.2. Mesi model ini adalah yang paling sederhana kontruksinya.

 Model V ( V Type )
Blok silinder dibuat dalam bentuk V dan pada blok ini silinder - silinder tersusun lurus pada kedua bagua blok silinder. Silinder- silinder yang ada pada kedua belah pihak menghadap kearah poros engkol. 8 silinder terdiri dari 4 silinder  deri tiap sisinya ( bank ) .
Mesin model V mempunyai keuntungan antara laian putaran mesinnya rata ( balance ) dan mempunyai ukuran dan bentuk yang cukup kecil.

 Model Horizontal Berlawanan Arah
Silinder- silinder disusun horizonal dan toraknya berlawana arah satu sama lain. Model ini banyak digunakan pada mesin – masin yang berpendinginan udara. Kebaikanya pada modal mesin ini ialah rendah.
 
4.                  Tempat Penampung Minyak Pelumas ( Oil Pan )
Bagian bawah dari pada blok silinder disebut bak engkol ( Crank-Case ). Bak oli ( oil pan ) dibaut pada bak engkol dengan diberi paking atau gasket. Bak oli dibuat dari baja yang dicetak dengan dan dilengkapi dengan penyekat ( se parator ) untuk menjag agar permuakan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring.
Selain itu dirancang sedemikian rupa agar oli mesin tidak akan berpindah  ( berubah posisi permukaanya ) pada saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba dan menjamin bekerjanya pompa oli tidak akan kekurangan oli pada setiap saat. Penyumbat oli ( drain plug ) letaknya di bagiaan bawah bak oli dan fungsinya untuk mengeluarkan oli bekas.
 
Fungsi Penampung Minyak Pelumas ( Oil Pan )
    
Pada motor 4 langkah :
Ø    Tempat penampungan minyak pelumas
Ø    Sebagi pelindung lomponen bagian bawah motor yang bergerek

Pada motor 2 langkah :
Ø    Tempat sirkulasi campuran bahan bakar udara pada motor Otto
Ø    Tempat sirkulasi udara pada motor diesel, harus kedap bocor
Ø    Sebagai pelindung komponen bagian bawah motor yang bergerak

Motor Pembakaran Luar

Motor Pembakaran Luar


MOTOR PEMBAKARAN LUAR
(EXTERNAL COMBUSTION ENGINE)
Motor pembakaran luar adalah proses pembakaran bahan bakar terjadi diluar motor itu, sehingga untuk melaksanakan pembakaran motor tersendiri. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar tidak langsung diubah menjadi tenaga gerak, tetapi terlebh dulu melalui media penghantar, baru kemudian diubah menjadi tenaga mekanik. Di dalam motor pembakaran luar bahan bakarnya dibakar diruang pembakaran tersendiri dengan ketel untuk menghasilkan uap, selanjutnya uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan sudut – sudut turbin. Jadi motor tidak digerakan oleh gas yang terbakar, akan tetapi digarakan oleh uap air.
Sedangkan pengertian dari motor uap itu sendiri adalah motor yang menggunakan energi panas dalam uap air dan mengubahnya menjadi energi mekanis. Motor uap digunakan dalam pompa lokomotif dan kapal laut, dan sangat penting dalam revolusi industri.
1.Motor Uap
Engine Uap Lokomotif
Lokomotif uap merupakan cikal bakal mesin kereta api. Uap yang dihasilkan dari pemanasan air yang terletak di ketel uap digunakan utuk mengerakan torak atau turbin dan selanjutnya disalurkan ke roda. Bahan bakar biasanya kayu bakar atau batu bara.
Mesin uap, terdiri dari ketel uap yang berisi air dipanaskan dengan bahan bakar kayu, minyak, atau batu bara secara terus – menerus sampai mendidih, air yang mendidih tersebut menghasilkan uap air yang dihasilkan dalam satu kamar sehingga menghasilkan suatu tekanan tinggi dan menggerakan piston yang selanjutnya juga menggerakan roda – roda lokomotif.
Komponen Motor Uap
Boiler umumnya terdiri dari :
·         Ruang pembakaran : tempat bahan bakar dibakar
·         Boiler drum : menampung air deminelarizer mengalirkanya ke tubedan menampung uap jenuh yang kembali
·         Economiser : water tube, posisinya paling jauh dari sumber panas, fungsinya untuk memenaskan air dengan sisa panas agar efesiensi kalonya membaik
·         Evaporator : water tube yang fungsinya menguapkan air posisinya biasnya di tengah
·         Superheater : fungsinya memenaskan uap iar menjadi superheater steam (uap panas)
·         Tubin uap : merubah energy panas menjadi energi gerak
·         Condensor : fungsinya merubah fasa uap menjadi air kembali
Cara Kerja Motor Uap
1.      Air demineralizer ( air tanpa kandungganmineral / air murni )di pompa ke boiler dari condenser ( kita bicara boiler turbin uap yang siklus airnya tertutup ) dengan pompa melalui pompa economiser, di economiser air menerima panas tetapi belum menguap / masih fas iar
2.      Air tersebut masuk ke boiler drum dan ditaruskan ke saluran water tube evaporator untuk dirubah fasaya menjadi uap jenuh ( uap yang kamu liat waktu merebuas air ) / ( satutated steam ) dan kembali lagi ke boiler drum
3.      Uap di boiler drum di alirkan ( uap melalui saluran di atas, sedangkan air dibawah ) ke superheater tube yang berada paling dekat dengan sumbar panas untuk merubah uap jenuh menjadi uap panas lamjut ( superheated steam )
4.      Superheater steam kemudian di alirkan ke steam turbin uap menggerakan blade turbin
5.      Setelah melalui turbin tempratur uap murni / begitu juga enthalpy ny, fasnya kembali ke uap jenuh & mengalir ke kondensor
6.      Di kondensor fasanya dirubah kembali ke fasa cair dan kemudiam di pompakan kembali ke boiler dan silusnya kembali ke semula
Turbin Uap
Sebuah turbin adalah sebuah motor berputar yang mengambil energi dari aliran fluida.
Turbin tersederhana memiliki satu bagian yang bergerak, “ asembli rotor blade”. Fluida yang bergerak bekerja kapada baling – baling untuk memutar mereka dan menyalurkan energy ke rotor. Contoh tubin awal adalah kincir angin dan roda air.
Sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut kompresor atau pompa turbo. Turbin gas, uap, dan air biasanya memiliki casing sekitar baling – baling yang memfokus dan mengontrol fluid. “ casing” dan baling – baling munggkin memiliki geometri variable yang dapat membuat operasi efisiens untuk bebrapa kondisi aliran fluida.

BAGIAN – BAGIAN UTAMA MOTOR BAKAR (BAGIAN YANG BERGERAK ( DINAMIS))

BAGIAN – BAGIAN UTAMA MOTOR BAKAR (BAGIAN YANG BERGERAK ( DINAMIS))


Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian komponen yang melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan translasi mapun rotasi dimana gerakan ini timbul dari hasil reaksi pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor yang dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.. Adapun bagian komponen utama motor bakar yang dinamis ini antara lain : 
1.      Torak
Torak bergerak naik turun didalam silinder untuk langkah hisap, kompressi, pembakaran, dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk memutarkan poros engkol melalui batang torak ( connetcting rod ). Torak terus menerus menerima temperature dan tekanan yang tinggi sehingga hartus dapat tahan saat engine beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode yang lama. Pada umumnya torak terbuat dari paduan alumunium, selain lebih ringan radiasi panasnya juga lebih efisien dibandingkan material lainya.
Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan diameternya akan bertmbah. Hal ini menyabakan adanya gaya gesek besar yang dapat merusak dinding silinder sehingga kinerja engine menjadi berkurang dan menyebabkan over heating. Untuk mencegah hal ini pada engine harus ada semacam celah yaitu jarak yang tersedia untuk temperatur ruang yaitu kurang lebih 25º antara torak dan silinder. Jarak ini disebut piston clearance.celah ini bervariasi dan ini tergantung dari model enginenya, dan pda umumnya antara 0,02-0,12 mm.
Pada torak terdapat pegas torak ( ring piston ) yang dipasang dalam alur ring ( ring groove ) pada torak. Diameter luar ring torak sedikit lebih besar dibanding  dengan torak itu sendiri. Ketika terpasang pada torak, karena pegas torak sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder silinder. Pegas torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama. Umumnya terbuat dari baja tuang spesial, yang tidak merusak dinding silinder. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis engine dan pada umunya 3 sampai 4 pegas torak untuk setiap toraknya. Pegas torak mempunyai tiga peranan yaitu :
1.      Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar dan gas pembakaran yang melalui celah antara torak dan dinding silinder.
2.      Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk keruang bakar.
3.      Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu medinginkan torak.
Pegas torak terdiri dari dua jenis yaitu :
1.      Pegas kompresi 
2.      Pegas pengontrol oli

2.      Batang Torak ( Connecting Rod ) 
Batang torak ( connecting rood ) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh torak ke pores engkol. Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak sidebut small rod. Sedang yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end. Crank pin berputar pada kecepatan tinggi didalam big end, dan mengakibatkan temperature mejadi tinggi. Untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasangkan didalam big end. Metal harus dilumasi dengan oli dan sebagian dari oli dipercikan dari lubang oli kebagian dlam torak untuk mendinginkan torak.

3.      Pena Torak ( Piston Pin )
Pena torak menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil ( small end ) pada batang torak. Dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada batang torak. Pena torak berlubang didalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bussing pena torak ( piston pin boss ). Pada kedua ujung pena ditahan oleh dua buah pegas pengunci 9 snap ring ). Pada engine dua langkah pena torak dilapisi bantalan yang berupa bearing.
4.      Poros Engkol ( Crank Shaft )
Tenaga yang digunakan untuk menggerkan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang torak dan dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol. Poros engkol menerima beban yang besar dari torak dan batang torak serta berputar pda kecepatan tinggi. Dengan alasa tersebut poros engkol umumnya dibuat dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yag tinggi.

5.      Mekanisme Katup
Pada motor 4 langkah mempunyai satu atau dua atau tiga katup masuk dan katup buang pada setiap ruang bakar. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk, dan gas bekas keluar melalui katup buang mekanisme yang membuka dan menutup katup ini disebut mekanisme katup. Mekanisme katup digerakan oleh poros bubungan atau disebut sebagai cam shaft. Cam shaft berfungsi sebagai durasi pada timing pembakaran. Berikut beberapa ini type mekainsme katup yang dibuat :
·         Tipe Over Head valve ( OHV ). Mekanisme katup ini sederhana dan high reliability. Penempatan camshaftnya  pada blok silinder, dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm.
·         Tipe Over Head Cam ( OHC ). Pada type ini camshaft ditempatkan diatas kepala silinder, dan cam langsung menggerakan rocker arm tanpa melaui lifter dan push rod. Camshaft digerakan oleh poros engkol melalui rantai atau tali penggerak. Tipe ini lebih rumit dibandingkan dengan OHV, tetapi tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak mnejadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup lebih tetap pada kecepatan tinggi.
·         Tipe Double Over Head Cam ( DOHC ). Dua camshaft ditempatkan pada kepala silinder untuk menggerakan masing-masing katup masuk dan katup buang. Pada sistim ini ada yang menggunakan rocker arm dan ada juga yang tidak. Namun kebanyakan tidak menggunakan rocker arm. Berat gerakannya jadi berkurang, membuka dan menutupnya katup-katup mejadi lebih presisi pada saat putaran tinggi. Kontruksi tipe ini sangat rumit, tetapi kemampuan gerakannya sangat tinggi dibandingkan dengan SOHC.      

6.      Roda Penerus ( Fly Weel )
Roda penerus dibuat dari baja tuang denan mutu yang tinggi yan diikat oleh baut pada bagian belakang poros engkol pada kendaraan yang menggunakan transmisi manual. Poros engkol menerima tenaga putar ( rotational force ) dari torak selama langkah usaha. Tapi tenaga itu hilang pada langkah-langkah lainnya seperti, inertia loss, dan kehilangan akibat gesekan.
Roda penerus menyimpan tenaga putar ( inertia ) selama proses langkah lainya kecuali langkah usaha oleh sebab itu poros engkol berputar secara terus-menerus. Hal ini menyebabkan engine berputar dengan lembut diakibatkan getaran tenaga yang dihasilkan. 
          Semoga bermanfa'at sob :D

Motor Otto 2 Langkah



Setelah kita mengetahui langkah kerja motor bensin 4 tak, kali ini kita akan membahas langkah kerja motor bensin 2 tak. Jadi dalam motor bensin 2 tak, piston melakukan 2 kali langkah kerja dalam 1 kali langkah usaha.
- Langkah Kompresi dan Langkah Hisap
Pada langkah ini dalam motor 2 tak terjadi 2 aksi berbeda yang terjadi secara bersamaan yaitu aksi kompresi yang terjadi pada ruang engkol atau pada bagian bawah piston.
Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah:
·         Torak bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas).
·         Pada saat saluran pembilasan tertutup mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder.
·         Dan pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam ruang engkol.
- Langkah Usaha dan Buang
Dan pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat yang tidak bersamaan, jadi langkah usaha dahulu barulah setelah saluran pembilasan dan saluran buang terbuka terjadi langkah buang.
Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah:
·         Sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan memercikan bunga api listrik sehingga campuran udara dan bahan bakar akan terbakar dan menyebabkan timbulnya daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah).
·         Sesaat setelah saluran hisap tertutup dan saluran bias serta saluran buang membuka maka campuran udara dan bahan bakar yang berada diruang engkol akan mendorong gas sisa hasil pembakaran melalui saluran bilas ke saluran buang.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA

Motor Otto 4 Langkah


Prinsip Kerja Motor Bakar
Secara umum prinsip kerja  system pembakaran  motor  adalah gerakan lurus bolak-balik torak oleh batang penggerak engkol diubah menjadi gerakan putar atau gerak tanslasi diubah menjadi gerak rotasi. Bila torak berada pada titik balik atas atau bawah dari gerakananya,  maka torak dikatakan berada dalam salah satu dari kedua titik matinya. Maka garis sumbu gerakan torak, batang penggerak dan engkol berada dalam satu garis.
Panjang langkah engkol adalah jarak antara pena engkol dan leher poros, dan langkah torak adalah gerakan torak anatara kedua titik matinya. Untuk panjang langkah torak berlaku  : panjang langkah torak = 2 kali panjang engkol.
Isi langkah torak adalah isi dalam silinder kerja antara titik-titik balik torak. Untuk ini berlaku : Vs  =  atau Vs = .s dimana :
Vs = isi langkah torak
d = diameter
r = jari-jari
s = panjang langkah torak
Ruang bakar atau ruang kompresi adalah ruang dalam silinder antara tutup silinder  dengan torak pada keadaan titik mati atas.
Isi silinder adalah ruang dalam silinder antara tutup silinder dengan torak dalam keadaan titik mati bawah.
Maka isi silinder = isi langkah torak + ruang bakar.
Bila torak bergerak keatas, maka gas antara torak dan tutup silinder dipadatkan atau dikompresikan.
Perbandingan kompresi atau bilangan kompresi adalah perbandingan antara silinder dan ruang bakar atau ruang kompresi.
Bilangan kompresi =  
=
Atau =
Dimana :
 = perbandingan kompresi atau bilangan kompresi
Vs = isi langkah
Vv = isi ruang bakar
Pada motor otto perbandingan kompresi berkisar antara  6 – 15, sedangkan pada motor diesel berkisar anatar 15 – 22.
Peningkatan bilangan kompresi pada silinder kerja dapat dipengaruhi oleh diameter torak atau dari tinggi ruang bakar. Semakin besar diameter torak maka nilai perbandingan kompresi akan naik secara drastic begitu juga dengan tinggi ruang bakar. Semakin pendek tinggi ruang bakar maka perbandingan kompresi akan naik secara drastic. Semakin besar bilangan kompresi maka rpm akan naik seiring diikuti dengan naiknya torsi dan daya kuda.
Akibat dari terlalu besarnya nilai bilangan kompresi maka dapat menimbulkan kerugian pada komponen motor dan meningkatnya suhu dalam silinder kerja, terutama di dalam titik-titik putar. 

Proses Kerja Motor Otto 4 Langkah 
Proses kerja motor otto 4 langkah diperoleh dalam empat langkah bolak-balik torak pada kedua titik matinya yaitu TMA dengan TMB atau dua kali putaran poros engkol sebesar 720o.
Langkah hisap
Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila jarum dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit sambil menutup bagian ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila plunyer ditarik dengan tiba-tiba), dengan membebaskan jari akan menyebabkan udara masuk ke alat suntik ini dan akan terdengar suara letupan. Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih rendah dari tekanan udara luar. Hal yang sama juga terjadi di mesin, torak dalam gerakan turun dari TMA ke TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran udara bensin dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan katup buang menutup.
Langkah kompresi
Dalam gerakan ini campuran udara bensin yang di dalam silinder dimampatkan oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Kedua katup hisap dan katup buang akan menutup selama gerakan tekanan dan suhu campuran udara bensin menjadi naik. Bila tekanan campuran udara bensin ini ditambah lagi, tekanan serta ledakan yang lebih besar lagi dari tenaga yang kuat ini akan mendorong torak ke bawah. Sekarang torak sudah melakukan dua gerakan atau satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran.

Langkah kerja

Dalam gerakan ini, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar dan menyebabkan terbakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup buang masih tertutup. Torak telah melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar satu setengah putaran.

Langkah buang

Dalam gerak ini, torak terdorong ke bawah, ke TMB dan naik kembali ke TMA untuk mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder. Selama gerak ini kerja katup buang saja yang terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas, torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Sekarang motor telah melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2 putaran, dan telah menghasilkan satu tenaga. Di dalam mesin sebenarnya, membuka dan menutupnya katup tidak terjadi tepat pada TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih cepat atau lambat, ini dimaksudkan untuk lebih efektif lagi untuk aliran gas,jadi kita coba mengamati diagram katup,agar kita dapat melihat kapan katup masuk dan buang membuka dan menutup.
§  Katup isap mulai terbuka 50 sebelum TMA
§  Katup isap tertutup 450 setelah TMB
§  Katup buang terbuka 450 sebelum TMB
§  Katup buang tertutup 50 setelah TMA.




Pengaturan pembukaan dan penutupan katup diatas sebagai berikut:

Ø  Katup isap terbuka 5o sudut engkol sebelum TMA dan tertutup 45o sudut engkol setelah TMB, jadi lamanya katup isap terbuka (bekerja) adalah: 5o + 180o + 45o = 230o sudut engkol.

Ø  Katup buang terbuka 45o sudut engkol sebelum TMB dan tertutup 5o sudut engkol setelah TMA, jadi lamanya katup buang terbuka (bekerja) adalah: 45o + 180o + 5o = 230o sudut engkol.


Ciri-ciri motor otto 4 langkah
1.      Mempunyai katup masuk dan katup buang yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup lubang aliran campuran udara dan bahan bakar dan gas hasil pembakaran ke dalam dan keluar silinder kerja
2.      Menggunakan system OHV ( Over Head Valve ) atau menggunakan system OHC          ( Over Head Cam ).
a.       System OHV adalah system pembukaan dan penutupan katup dengan menggunakan pushrod atau sejenis tuas dengan gerak translasi yang digerakan oleh camshaft untuk menggerakan pelatuk katup. dari putaran crankshaft dengan perbandingan gear 2 : 1. Namun system OHV ini sudah tidak dipakai lagi untuk teknologi otomotif zaman sekarang karena dengan menggunakan system ini resiko terjadinya kerusakan pada system pengaturan katup lebih besar dan menimbulkan suara berisik yang keras dari gerakan katup. 
b.      Sistem OHC adalah system pembukaan dan penutupan katup dengan menggunakan kamprat atau belt dengan gerak rotasi dimana camshaft diputarkan oleh semacam rantai atau tali yang diputarkan crankshaft dan langsung camshaft dengan bubungannya tersebut menggerakan pelatuk katup dengan perantara mata gear dengan perbandingan 2 : 1. . System OHC ini dalam perkembangannya ada yang SOHC ( Single Over Head Cam ) yaitu satu camshaft menggerakan beberapa pelatuk, pelatuk masuk maupun buang, sedangkan DOHC ( Double Over Head Cam ) yaitu dua camshaft yang mempunyai tugas masing-masing, artinya satu camshaft khusus untuk mengatur  system  pemasukan dan satunya untuk mengatur system pembuangan. Sistem OHC ini lebih aman dan bagus system kerjanya dan juga relative lebih minimal resiko kerusakannya dari pada system OHV. Bahkan ada juga system OHC  yang sudah tidak menggunakan pelatuk lagi, artinya kerja katup langsung digerakan oleh bubungan camshaft.
3.      Semua gerakannya berada diatas torak
4.      Tidak mempunyai ruang bak engkol
5.      Tidak mempunyai lubang pembilas

Kelebihan dan Kekurangan Motor Otto 4 Langkah
1.      Kelebihan
·         Bahan bakar lebih hemat dan efisisen
·         Pembakarannya sempura
·         Energi yang dihasilkan besar
·         Rendah kadar CO
·         Lebih ramah lingkungan
·         Usia engine lebih bandel
·         Sudut overlapingnya kecil
·         Tidak terajdi miss firing
2.      Kekurangan
·         Konstruksi lebih rumit
·         Biaya perawatannya lebih besar
Pembakaran adalah persenyawaan kimia yang cepat dari unsur-unsur dalam bahan bakar dengan oksigen dari udara. Pada reaksi ini terbangkit panas, dan pada umumnya juga muncul api.
            Proses pembakaran motor otto 4 langkah ini terjadi di dalam silinder kerja dengan metode campuran bahan bakar dan udara mengalir dan keluar silinder kerja lewat lubang saluran katup karena terjadinya perbedaan tekanan antara ruang silinder dan ruang diluar silinder kerja.
                       

Operasional Engine Otto 4 Langkah
Langkah
Pemasukan / Intake
Kompressi
Usaha
Pembuangan/ Exause
Arah Gerakan Torak
Kebawah
Keatas
Kebawah
Keatas
Posisi Katup Isap
Membuka
Menutup
Menutup
Menutup
Posisi Katup Buang
Menutup
Menutup
Menutup
Membuka
Muatan Dalam Silinder
Campuran udara dan bahan bakar
Campuran udara dan bahan bakar
Pembakaran gas
Gas bekas pembakaran
Volume di Dalam Silinder
Bertambah
Berkurang
Bertambah
Berkurang
Temperatur di Dalam Silinder
Rendah
Tinggi
Sangat tinggi
Tinggi
Tekanan di Dalam Silinder
Dibawah atmosphere
Diatas atmosphere
Sangat tinggi
Tinggi

Urutan Pembakaran Untuk Motor Silinder Campuran dan Penyetalan Katup
Dalam bagan dibawah ini dicatat fase urutan dari proses kerja dalam urutan silinder. Sebagai contoh kita ambil motor empat silinder campuran kontruksi motor garis dengan urutan penyalaan ( firing order ) 1-3-4-2
Dalam satu siklus poros engkol menempuh sudut 7200 (dua putaran), oleh karena itu motor empat silinder : . Jadi setiap poros engkol membentuk sudut 1800 terjadi langkah kerja, maka dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Silinder
Sudut poros engkol yang dilalui
0o - 180o
180o - 360o
360o - 540o
540o – 720o
1
Kerja
Buang
Masuk
Kompresi
2
Buang
Masuk
Kompresi
Kerja
3
Kompresi
Kerja
Buang
Masuk
4
Masuk
Kompresi
Kerja
Buang

Cara Menyetel Katup
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyetel katup, yaitu :
·         Urutan penyalaan/firing order (FO)
·         Jumlah silinder
·         Tanda top akhir langkah kompresi silinder I.
Agar penyetalan katup tidak salah dan dapat dilakukan dengan cepat, maka tabel diatas dapat dijadikan sebagai panduan.
Langkah penyetalan katup :
a.       Topkan silinder I dengan melihat tanda pada timing gear pada langkah akhir kompresi. Cirinya top akhir langkah kompresi yang lain yaitu katup isap dan katup buang dalam keadaan bebas (tuas penekannya tidak tertekan batang penekan katup).
§  Setel katup isap dan katup buang silinder I
§  Setel katup isap silinder II
§  Setel katup buang silinder III
b.      Putar poros engkol satu putaran (3600).
§  Setel katup buang silinder II
§  Setel katup isap silinder III
§  Setel katup isap dan buang silinder IV.
        Sekian postingan dari saya sampai jumpa lagi sob

- See more at: http://www.tutorial89.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.OgoqHD14.dpuf