Cerita Malam ..
= AKU DIPERKOSA TIGA ORANG GADIS =
Created By: Francesco Sang Pemilikhatimoe
Sebenarnya
aku tidak istimewa, wajahku juga tidak terlalu tampan, tinggi dan
bentuk tubuhku juga biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa dalam
diriku. Tapi entah kenapa aku banyak disukai wanita. Bahkan ada yang
terang-terangan mengajakku berkencan. Tapi aku tidak pernah berpikir
sampai ke sana. Aku belum mau pacaran. Waktu itu aku masih duduk di
bangku kelas dua SMA. Padahal hampir semua teman-temanku yang laki,
sudah punya pacar. Bahkan sudah ada yang beberapa kali ganti pacar. Tapi
aku sama sekali belum punya keinginan untuk pacaran. Walau sebenarnya
banyak juga gadis-gadis yang mau jadi pacarku.
Waktu itu hari
Minggu pagi. Iseng-iseng aku berjalan-jalan memakai pakaian olah raga.
Padahal aku paling malas berolah raga. Tapi entah kenapa, hari itu aku
pakai baju olah raga, bahkan pakai sepatu juga. Dari rumahku aku sengaja
berjalan kaki. Sesekali berlari kecil mengikuti orang-orang yang
ternyata cukup banyak juga yang memanfaatkan minggu pagi untuk berolah
raga atau hanya sekedar berjalan-jalan menghirup udara yang masih
bersih.
Tidak terasa sudah cukup jauh juga meninggalkan rumah.
Dan kakiku sudah mulai terasa pegal. Aku duduk beristirahat di bangku
taman, memandangi orang-orang yang masih juga berolah raga dengan segala
macam tingkahnya. Tidak sedikit anak-anak yang bermain dengan gembira.
Belum lama aku duduk beristirahat, datang seorang gadis yang langsung
saja duduk di sebelahku. Hanya sedikit saja aku melirik, cukup cantik
juga wajahnya. Dia mengenakan baju kaos yang ketat tanpa lengan, dengan
potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga memperlihatkan seluruh
bahu serta sebagian punggung dan dadanya yang menonjol dalam ukuran
cukup besar. Kulitnya putih dan bersih celana pendek yang dikenakan
membuat pahanya yang putih dan padat jadi terbuka. Cukup leluasa untuk
memandangnya. Aku langsung berpura-pura memandang jauh ke depan, ketika
dia tiba-tiba saja berpaling dan menatapku.
"Lagi ada yang ditunggu?", tegurnya tiba-tiba.
Aku terkejut, tidak menyangka kalau gadis ini menegurku. Cepat-cepat
aku menjawab dengan agak gelagapan juga. Karena tidak menduga kalau dia
akan menyapaku.
"Tidak..., Eh, kamu sendiri..?",aku balik bertanya.
"Sama, aku juga sendirian", jawabnya singkat.
Aku berpaling dan menatap wajahnya yang segar dan agak kemerahan. Gadis
ini bukan hanya memiliki wajah yang cukup cantik tapi juga punya bentuk
tubuh yang bisa membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya.
Apalagi pinggulnya yang bulat dan padat berisi. Bentuk kakinya juga
indah. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Padahal biasanya
aku tidak pernah memperhatikan wanita sampai sejauh itu.
"Jalan-jalan yuk...", ajaknya tiba-tiba sambil bangkit berdiri.
"Kemana?", tanyaku ikut berdiri.
"Kemana saja, dari pada bengong di sini", sahutnya.
Tanpa menunggu jawaban lagi, dia langsung mengayunkan kakinya dengan
gerakan yang indah dan gemulai. Bergegas aku mengikuti dan mensejajarkan
ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Beberapa saat tidak ada
yang bicara. Namun tiba-tiba saja aku jadi tersentak kaget, karena
tanpa diduga sama sekali, gadis itu menggandeng tanganku. Bahkan
sikapnya begitu mesra sekali. Padahal baru beberapa detik bertemu. Dan
akujuga belum kenal namanya.
Dadaku seketika jadi berdebar
menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus dan lembut
sekali. Dia bukan hanya menggandeng tanganku, tapi malah
mengge1ayutinya. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang
cukup tegap.
"Eh, nama kamu siapa...?", tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.
"Nasrul", sahutku.
"Akh.., bagus juga nama nya", celetuknya. Aku hanya tersenyum saja sedikit.
"Kalau aku sih biasa dipanggil Riska", katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Padahal aku tidak memintanya.
"Nama kamu bagus", aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja.
"Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Nasrul?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku",· katanya meminta.
Aku hanya tersenyum saja. Memang kalau tidak pakai seragam Sekolah, aku
kelihatan jauh lebih dewasa. Padahal umurku saja baru delapan belas lewat
beberapa bulan. Dan aku memperkirakan kalau gadis ini pasti seorang
mahasiswi, atau karyawati yang sedang mengisi hari libur dengan berolah
raga pagi. Atau hanya sekedar berjalan-jalan sambil mencari kenalan
baru.
"Eh, bubur ayam disana nikmat lho. Mau nggak...?", ujarnya menawarkan, sambil menunjuk gerobak tukang bubur ayam.
"Boleh", sahutku.
Kami langsung menikmati bubur ayam yang memang rasanya nikmat sekali.
Apa lagi perutku memang lagi lapar. Sambil makan, Riska banyak bercerita.
Sikapnya begitu riang sekali, membuatku jadi senang dan seperti sudah
lama mengenalnya. Riska memang pandai membuat suasana jadi akrab.
Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalan-jalan.
Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Sudah tidak enak lagi
berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku bermaksud mau pulang.
Tanpa diduga sama sekali, justru Riska yang mengajak pulang lebih dulu.
"Mobilku di parkir disana...", katanya sambil menunjuk deretan mobil-mobil yang cukup banyak terparkir.
"Kamu bawa mobil...?", tanyaku heran.
"Iya. Soalnya rumahku kan cukup jauh. Malas kalau naik kendaraan umum", katanya beralasan.
"Kamu sendiri...?"
Aku tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu saja.
"Ikut aku yuk...", ajaknya langsung.
Belum juga aku menjawab, Riska sudah menarik tanganku dan menggandeng aku
menuju ke mobilnya. Sebuah mobil starlet warna biru muda masih mulus,
dan tampaknya masih cukup baru. Riska malah meminta aku yang mengemudi.
Untungnya aku sering pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi membawa
mobil. Riska langsung menyebutkan alamat rumahnya. Dan tanpa banyak tanya
lagi, aku langsung mengantarkan gadis itu sampai ke rumahnya yang
berada di lingkungan komplek perumahan elite. sebenarnya aku mau
langsung pulang. Tapi Riska menahan dan memaksaku untuk singgah.
"Ayo..", Sambil menarik tanganku, Riska memaksa dan membawaku masuk ke
dalam rumahnya. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Aku jadi
heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang
baru dikenalnya ke dalam kamar.
"Tunggu sebentar ya...", kata Riska setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.
Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Riska. Sementara gadis itu
meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya. Tapi tidak lama dia
sudah datang lagi. Dia tidak sendiri, tapi bersama dua orang gadis lain
yang sebaya dengannya. Dan gadis-gadis itu juga memiliki wajah cantik
serta tubuh yang ramping, padat dan berisi.
Aku jadi tertegun,
karena mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Bahkan salah
seorang langsung mengikat tanganku hingga terbaring menelentang di
ranjang. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit
yang kuat. Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sekali, hingga aku tidak
sempat lagi menyadari.
"Aku dulu..., Aku kan yang menemukan dan membawanya ke sini", kata Riska tiba-tiba sambil melepaskan baju kaosnya.
Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Riska bukan hanya menanggalkan
bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Sekujur tubuhku
jadi menggigil, dadaku berdebar, dan kedua bola mataku jadi membelalak
lebar saat Riska mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu
sampai polos sama sekali.. Akhh tubuhnya luar biasa bagusnya.. baru kali
ini aku melihat payudara seorang gadis secara dekat, payudaranya besar
dan padat. Bentuk pinggulnya ramping dan membentuk bagai gitar yang siap
dipetik, Bulu-bulu vaginanya tumbuh lebat di sekitar kemaluannya.
Sesaat kemudian Riska menghampiriku, dan merenggut semua pakaian yang
menutupi tubuhku, hingga aku henar-benar polos dalam keadaan tidak
berdaya. Bukan hanya Riska yang mendekatiku, tapi kedua gadis lainnya juga
ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.
"Eh, apa-apaan ini? Apa mau kalian...?", aku membentak kaget.
Tapi tidak ada yang menjawab. Riska sudah menciumi wajah serta leherku
dengan hembusan napasnya yang keras dan memburu. Aku menggelinjang dan
berusaha meronta. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga
terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sementara
itu bukan hanya Riska saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi
kedua gadis lainnya juga melakukan hal yang sama.
Sekujur
tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika
merasakan jari-jari tangan Riska yang lentik dan halus menyambar dan
langsung meremas-remas bagian batang penisku. Seketika itu juga batang
penisku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku
tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di
kocok-kocok dengan bergairah oleh Riska. Aku hanya bisa merasakan seluruh
batangan penisku berdenyut-denyut nikmat.
Aku benar-benar
kewalahan dikeroyok tiga orang gadis yang sudah seperti kerasukan setan.
Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Tapi aku juga ketakutan
setengah mati. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku
ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tapi aku juga merasakan suatu
kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku.
Aku benar-benar tidak berdaya ketika Riska duduk di atas perutku, dan
menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang padat. Sementara dua
orang gadis lainnya yang kutahu bernama Shila dan Rika terus menerus
menciumi wajah, leher dan sekujur tubuhku. Bahkan mereka melakukan
sesuatu yang hampir saja membuatku tidak percaya, kalau tidak
menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Saat itu juga aku
langsung menyadari kalau gadis-gadis ini bukan hanya menderita penyakit
hiperseks, tapi juga biseks. Mereka bisa melakukan dan mencapai kepuasan
dengan lawan jenisnya, dan juga dengan sejenisnya. Bahkan mereka juga
menggunakan alat-alat untuk mencapai kepuasan seksual. Aku jadi ngeri
dan takut membayangkannya.
Sementara itu Riska semakin asyik
menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tubuhku. Meskipun ada rasa takut
dalam diriku, tetapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang amat
sangat, baru kali ini penisku merasakan kelembutan dan hangatnya lubang
vagina seorang gadis, lembut, rapat dan sedikit basah, Riskapun merasakan
kenikmatan yang sama, bahkan sesekali aku mendengar dia merintih
tertahan. Riska terus menggenjot tubuhnya dengan gerakan-gerakan yang luar
biasa cepatnya membuatku benar-benar tidak kuasa lagi menerima
kenikmatan bertubi-tubi aku berteriak tertahan. Riska yang mendengarkan
teriakanku ini tiba-tiba mencabut vaginanya dan secara cepat tangannya
meraih dan menggenggam batang penisku dan melakukan gerakan-gerakan
mengocok yang cepat, hingga tidak lebih dari beberapa detik kemudian aku
merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan spermaku
yang menyemprot dengan derasnya. Riska terus mengocok-ngocok penisku
sampai spermaku habis dan tidak bisa menyemprot lagi tubuhku merasa
ngilu dan mengejang.
Tetapi Riska rupanya tidak berhenti sampai
disitu, kemudian dengan cepat dia dibantu dengan kedua temannya menyedot
seluruh spermaku yang bertebaran sampai bersih dan memulai kembali
menggenggam batang penisku erat-erat dengan genggaman tangannya sambil
mulutnya juga tidak lepas mengulum kepala penisku. Perlakuannya ini
membuat penisku yang biasanya setelah orgasme menjadi lemas kini menjadi
dipaksa untuk tetap keras dan upaya Riska sekarang benar-benar berhasil.
Penisku tetap dalam keadaan keras bahkan semakin sempurna dan Riska
kembali memasukkan batangan penisku ke dalam vaginanya kembali dan
dengan cepatnya Riska menggenjot kembali vaginanya yang sudah berisikan
batangan penisku.
Aku merasakan agak lain pada permainan yang
kedua ini. Penisku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam
kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari sepuluh menit Riska
memperkosaku, tiba-tiba dia menjerit dengan tertahan dan Riska tiba-tiba
menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku bisa
merasakan vagina Riska berdenyut-denyut dan menyedot-nyedot penisku,
hingga akhirnya Riska melepaskan teriakannya saat ia merasakan puncak
kenikmatannya. Aku merasakan vagina Riska tiba-tiba lebih merapat dan
memanas, dan aku merasakan kepala penisku seperti tersiram cairan hangat
yang keluar dari vagina Riska. Saat Ria mencabut vaginanya kulihat cairan
hangat mengalir dengan lumayan banyak di batangan penisku..
Setelah Riska Baru saja mendapatkan orgasme, Riska menggelimpang di sebelah
tubuhku. Setelah mencapai kepuasan yang diinginkannya, melihat itu Shila
langsung menggantikan posisinya. Gadis ini tidak kalah liarnya. Bahkan
jauh lebih buas lagi daripada Riska. Membuat batanganku menjadi sedikit
sakit dan nyeri. Hanya dalam tidak sampai satu jam, aku digilir tiga
orang gadis liar. Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam keadaan
tubuh polos di sekitarku, setelah masing-masing mencapai kepuasan yang
diinginkannya.
Sementara aku hanya bisa merenung tanpa dapat
berbuat apa-apa. Bagaimana mungkm aku bisa melakukan sesuatu dengan
kedua tangan dan kaki terikat seperti ini...?
Aku hanya bisa
berharap mereka cepat-cepat melepaskan aku sehingga aku bisa pulang dan
melupakan semuanya. Tapi harapanku hanya tinggal angan-angan belaka.
Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut. Aku
malah ditinggal seorang diri di dalam kamar ini, masih dalam keadaan
telentang dengan tangan dan kaki terikat tali kulit. Aku sudah berusaha
untuk melepaskan diri. Tapi justru membuat pergelangan tangan dan kakiku
jadi sakit. Aku hanya bisa mengeluh dan berharap gadis-gadis itu akan
melepaskanku.
Sungguh aku tidak menyangka sama sekali. Ternyata
ketiga gadis itli tidak mau melepaskanku. Bahkan mereka mengurung dan
menyekapku di dalam kamar ini. Setiap saat mereka datang dan memuaskan
nafsu birahinya dengan cara memaksa. Bahkan mereka menggunakan
obat-obatan untuk merangsang gairahku. Sehingga aku sering kali tidak
menyadari apa yang telah kulakukan pada ketiga gadis itu. Dalam pengaruh
obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku. Tapi setelah
mereka mencapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga
aku tidak bisa meninggalkan ranjang dan kamar ini.
Dan secara
bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku juga di ranjang
ini dengan menggunakan handuk basah, sehingga tubuhku tetap bersih.
Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam
keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Berulang kali aku
meminta untuk dilepaskan. Tapi mereka tidak pernah menggubris
permintaanku itu. Bahkan mereka mengancam akan membunuhku kalau berani
berbuat macam-macam. Aku membayangkan kalau orang tua dan
saudara-saudara serta semua temanku pasti kebingungan mencariku.
Karena sudah tiga hari aku tidak pulang akibat disekap gadis-gadis
binal dan liar ini. Meskipun mereka selalu memberiku makanan yang lezat
dan bergizi, tapi hanya dalam waktu tiga hari saja tubuhku sudah mulai
kelihatan kurus. Dan aku sama sekali tidak punya tenaga lagi. Bahkan aku
sudah pasrah. Setiap saat mereka selalu memaksaku menelan obat
perangsang agar aku tetap bergairah dan bisa melayani nafsu birahinya.
Aku benar-benar tersiksa. Bukan hanya fisik, tapi juga batinku
benar-benar tersiksa. Dan aku sama sekali tidak berdaya untuk melepaskan
diri dari cengkeraman gadis-gadis binal itu.
Tapi sungguh
aneh. Setelah lima hari terkurung dan tersiksa di dalam kamar ini, aku
tidak lagi melihat mereka datang. Bahkan sehari semalam mereka tidak
kelihatan. Aku benar-benar ditinggal sendirian di dalam kamar ini dalam
keadaan terikat dan tidak berdaya. Sementara perutku ini terus menerus
menagih karena belum diisi makanan. Aku benar-benar tersiksa lahir dan
batin.
Namun keesokan harinya, pintu kamar terbuka. Aku
terkejut, karena yang datang bukan Riska, Rina atau Shila Tapi seorang
lelaki tua, bertubuh kurus. Dia langsung menghampiriku dan membuka
ikatan di tangan dan kaki. Saat itu aku sudah benar-benar lemah,
sehingga tidak mampu lagi untuk bergerak. Dan orang tua ini memintaku
untuk tetap berbaring. Bahkan dia memberikan satu stel pakaian, dan
membantuku mengenakannya.
"Tunggu sebentar, Bapak mau ambilkan makanan", katanya sambil berlalu meninggalkan kamar ini.
Dan memang tidak lama kemudian dia sudah kembali lagi dengan membawa
sepiring nasi dengan lauk pauknya yang mengundang selera. Selama dua
hari tidak makan, membuat nafsu makanku jadi tinggi sekali. Sebentar
saja sepiring nasi itu sudah habis berpindah ke dalam perut. Bahkan satu
teko air juga kuhabiskan. Tubuhku mulai terasa segar. Dan tenagaku
berangsur pulih.
"Bapak ini siapa?", tanyaku
"Saya pengurus rumah ini", sahutnya.
"Lalu, ketiga gadis itu..", tanyaku lagi.
"hh..., Mereka memang anak-anak nakal. Maafkan mereka, Nak...", katanya dengan nada sedih.
"Bapak kenal dengan mereka?", tanyaku.
"Bukannya kenal lagi. Saya yang mengurus mereka sejak kecil. Tapi saya
tidak menyangka sama sekali kalau mereka akan jadi binal seperti itu.
Tapi untunglah, orang tua mereka telah membawanya pergi dari sini.
Mudah-mudahan saja kejadian seperti ini tidak terulang lagi", katanya
menuturkan dengan mimik wajah yang sedih.
Aku juga tidak bisa
bilang apa-apa lagi. Setelah merasa tenagaku kembali pulih, aku minta
diri untuk pulang. Dan orang tua itu mengantarku sampai di depan pintu.
Kebetulan sekali ada taksi yang lewat. Aku langsung mencegat dan meminta
supir taksi mengantarku pulang ke rumahku. Di dalam perjalanan pulang,
aku mencoba merenungi semua yang baru saja terjadi.
Aku
benar-benar tidak mengerti, dan hampir tidak percaya. Seakan-akan semua
yang terjadi hanya mimpi belaka. Memang aku selalu menganggap semua itu
hanya mimpi buruk. Dan aku tidak berharap bisa terulang lagi. Bahkan aku
berharap kejadian itu tidak sampai menimpa orang lain. Aku selalu
berdoa semoga ketiga gadis itu menyadari kesalahannya dan mau bertobat.
Karena yang mereka lakukan itu merupakan suatu kesalahan besar dan
perbuatan hina yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Artikel Terkait
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: = AKU DIPERKOSA TIGA ORANG GADIS =
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel = AKU DIPERKOSA TIGA ORANG GADIS = ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Judul: = AKU DIPERKOSA TIGA ORANG GADIS =
Ditulis Oleh Unknown
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel = AKU DIPERKOSA TIGA ORANG GADIS = ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
VIBRATOR PENGHISAP PAYUDARA
BalasHapusCAPSUL PENGGELI KLITORIS
PENIS DUA KEPALA
PENIS KELABANG
PENIS SAKKY JARI
PENIS MAJU MUNDUR
PENIS IKAT PINGGANGPENIS TEKUK
PENIS TEMPEL TELUR
PENIS MUTIARA
BONEK FULL BODY
VAGINA PINGGUL
VAGINA PANTAT NUNGGING
VAGINA GETAR GOYANG SUARA
VAGINA SENTER BABY PUSSY
OBAT KUAT VIAGRA USA
OBAT KUAT MAXIMUM POWER FULL
OBAT KUAT CIALIS 50mg
OBAT KUAT LEVITRA 100mg
KONDOM KEPALA NAGA
KONDOM ULTIMATE LOVE SLEEVE
RING GETAR
KONDOM POLOS BEROTOT
KONDOM SAMBUNG WOLFTOOTH SLEEVE
VIMAX OBAT PEMBESAR PENIS
VAKUM ALAT PEMBESAR PENIS
VIGRX PLUS OBAT PEMBESAR PENIS
KONDOM SAMBUNG JUMBO
VAKUM PEMBESAR PENIS
VigRX OBAT PEMBESAR
OBAT BIUS SPRAY
PERANGSANG SEX DROP
VAGINA GOYANG SUARA
OBAT BIUS HIRUP
OBAT BIUS CAIR
VIMAX OBAT PEMBESAR PENIS
OBAT BIUS TRIVAM
PENIS MUTIARA
VAGINA BABY PUSSY
VIBRATOR LIPSTIK